Makna dan Hikmah Idul Fitri dalam Islam, Saat Pandemi

Kata “id” berasal dari akar kata “aada –yaudu” yang memiliki arti “kembali”. Sedangkan “Fitri” memiliki arti bersih, kembali suci dari segala dosa dan keburukan. Sehingga idul fitri memiliki arti kembali lagi ke kondisi di mana kita dilahirkan.

Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi seluruh umat muslim di dunia. Menjadi puncak ibadah puasa Ramadhan umat muslim. Walau saat ini kita sedang dalam situasi wabah virus corona, kita tetap dapat menemukan makna dan hikmah idul fitri.

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Umat muslim diwajibkan untuk berpuasa, menahan hawa nafsu dan memperbanyak ibadah. Tidak terlalu banyak tidur, namun tetap bekerja dengan baik saat berpuasa. Mengurangi perilaku-perilaku buruk yang dulu sering dilakukan saat sebelum berpuasa. Berikut ini adalah makna dan hikmah Idul Fitri dalam Islam.

Hari Kemenangan dari Hawa Nafsu

Saat puasa berakhir, Allah memerintahkan kepada umat muslim untuk merayakannya. Merayakan bahwa muslim yang berpuasa, telah berhasil mengendalikan dirinya dari hawa nafsu berlebihan dan perbuatan yang buruk.

Diri sendiri adalah lawan terberat untuk dilawan. Kadang, ada saja beberapa hal yang kurang baik, yang kita betah untuk melakukannya. Kemudian sulit untuk lepas dari kenyamanan berbuat tidak baik. Puasa menjadi alternatif yang diberikan oleh Allah untuk kita mengendalikan diri. Merayakan keberhasilan menahan hawa nafsu menjadi makna dan hikmah idul fitri.

Mengembalikan Kita Kepada Fitrah

Hari Raya Idul Fitri mengembalikan kita kepada fitrah. Kepada kondisi, seolah-olah seperti bayi yang suci dan baru dilahirkan. Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala (dan ridha Allah), maka niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Muttafaq ‘alaih).

Sebagai Media Penyambung Silaturahmi

Makna dan hikmah idul fitri adalah sebagai media penyambung silaturahmi. Mungkin saja selama ini kita terlalu sibuk hingga jarang berkomunikasi dengan teman, kerabat, bahkan keluarga besar. Idul fitri menjadi momen untuk kembali menyambung tali silaturahmi.

Dalam kondisi wabah corona, tentu kita tidak bisa saling bersilaturahmi dengan berkumpul, seperti yang biasa dilakukan tahun-tahun sebelumnya. Satu-satunya jalan silaturahmi yang dapat kita lakukan saat ini, agar tidak mempercepat penyebaran, adalah lewat media sosial. Bertemu sapa melalui video call atau video conference. Walau tidak bisa bercengkrama secara langsung, semoga melalui media sosial juga tetap dapat mempererat silaturahmi kita.

Mengingatkan Kita Untuk Terus Bersyukur

Hari Raya Idul fitri menjadi momen penuh makna dan hikmah yang mengingatkan kita untuk terus bersyukur. Bersyukur bahwa kita masih memiliki kesempatan untuk hidup. Bersyukur masih diberi kesempatan untuk menikmati berkah bulan Ramadhan. Bersyukur masih dapat bertemu dengan hari raya kemenangan idul fitri.

Bentuk rasa syukur dapat diungkapkan dengan ucapan Alhamdulillah, atau dengan melakukan kebaikan. Salah satu kebaikan yang menunjukkan rasa syukur adalah bersedekah. Memberikan kelebihan yang kita miliki kepada saudara sesama muslim yang merayakan Idul Fitri.

Sebagai Titik Awal Menjadi Lebih Baik

Hikmah Idul Fitri menjadi titik tolak bagi kita, menjadi awal untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Selama tiga puluh hari penuh kita menempa diri dengan kebaikan melalui ibadah