BELAJAR NGAJI QORI'AH
Alahamdulillah pekan terakhir 24 November 2023 kegiatan rutin ngaji dan istighosah selalu di panjatkan oleh anak-anak yatim binaan YABI semata-mata sebagai rasa syukur atas dukungannya dari para dermawan dimanapun berada, karena semua berkat orang-orang dermawan pilihan Allah yang secara rutin telah membantu kegiatan2 ini.
Dimana kegiatan ini senantiasa menjalin silaturahmi dengan para donatur baik secara online maupun yang datang langsung di sekretariat YABI.
Serta titipan2 do'a yang selalu YABI terima dari para donatur semua telah di sampaikan bacaannya serta hajat2nya.
DOA ANAK YATIM
Dalam perspektif Islam, anak yatim mempunyai kedudukan dan hak khusus yang harus dihormati dan dilindungi. Dalam Islam, anak yatim piatu adalah anak yang kehilangan ayahnya sebelum mencapai dewasa. Usia dewasa sendiri ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya keluarnya sperma pada anak laki-laki atau mulainya menstruasi pada anak perempuan. Dengan demikian, anak yatim piatu adalah anak-anak yang belum dewasa dan masih membutuhkan pertolongan dan perhatian dari orang lain.
Anak yatim diberi kehormatan yang besar dalam Islam sesuai dengan perintah Allah Subhanahu SWT dan Rasul-Nya. Ada 22 ayat dalam Al-Quran yang menyebutkan anak yatim. Rekomendasi untuk memperhatikan darta merawat anak yatim dijelaskan dengan jelas. Memperlakukan anak yatim secara tidak adil atau menghina mereka juga dilarang keras dalam Islam. Mereka adalah individu lemah yang kehilangan ayahnya dan tidak ada orang dewasa yang melindungi mereka, sehingga mereka harus disayangi.
Sering dengan banyak di antara keistimewaan yang diberikan kepada anak yatim piatu yang mengira doanya akan cepat terkabul. Banyak yang mempercayai hal ini. Bagaimana posisi Islam dalam masalah ini? Meski belum ada bukti terkabulnya doa anak yatim secara pasti , namun perilaku baik terhadap anak yatim dapat mendatangkan pahala dan ganjaran yang setimpal.
Mengasuh anak yatim merupakan amal terpuji yang benar-benar diridhai Allah SWT, meski mereka tidak mendoakan kita. Melalui perbuatan baik tersebut, kita pun mendapatkan keberkahan yang luar biasa dalam hidup kita. Sebaliknya jika kita berbuat salah terhadap anak yatim, maka kita akan mendapatkan sebaliknya yang setimpal.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang mendatangi Rasulullah SAW dan mengeluhkan hatinya yang keras. Nabi bertanya: ‘Apakah kamu ingin hatimu lembut dan tercukupi kebutuhanmu?’ Sayangilah anak-anak yatim, usaplah mukanya dan berilah mereka makan, niscaya hatimu akan menjadi lembut dan kebutuhanmu terpenuhi.
Namun perlu diketahui, mengasuh anak yatim tidak hanya sekedar menerima manfaat materi atau keberkahan saja. Mengasuh anak yatim wajib dilakukan dengan ikhlas dan sepenuh hati, tanpa mengharap imbalan apa pun di dunia. Itu merupakan wujud ibadah dan amal shaleh atas nama Allah SWT. Oleh karena itu, dalam ajaran Islam, kita dianjurkan untuk berbuat baik dan merawat anak yatim dengan cinta, perhatian dan kebaikan. Dengan melakukan hal ini, kita tidak hanya memberi manfaat kepada anak yatim saja, tapi juga mendapat keberkahan dan kebaikan dalam hidup kita.
BELAJAR NGAJI /MEMBACA AL-QUR'AN SECARA QO'RI/ MERDU
Dan pada hari sabtu malam minggunya yaitu mereka anak-anak yatim belajar ngaji Qori yang di bimbing langsung oleh beliau yang sudah tidak asing lagi di Kab Tegal namanya ustadz Munaseh dari Desa Kambangan, ketekunan dan kesabaran ustadz Munaseh dalam mendidik anak - anak yatim yang masih ada yang usia dini dalam belajar qori tidak mudah, tetapi mereka nantinya akan menjadi qori - qori yang baik dalam mengolah nafas dan rasa dan hikmah membaca Al-quran yang Mulia.
Kegiatan ini mengajarkan pada anak - anak yatim binaan YABI bagaimana mulai sejak dini untuk mencintai Al-Quran dengan sering menbacanya di setiap harinya, apalagi ini yang di ajarkan dalam hal membaca secara Qori/ lagu yang tatarannya sangat di anjurkan dalam melantunkan bacaan-bacaan kitab Al-Quran.
Hadist dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ù„َÙŠْسَ Ù…ِÙ†َّا Ù…َÙ†ْ Ù„َÙ…ْ ÙŠَتَغَÙ†َّ بِالْÙ‚ُرْآنِ
“Siapa yang tidak memperindah suaranya ketika membaca al-Quran, maka ia bukan dari golongan kami.” (HR. Abu Daud 1469, Ahmad 1512 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Ada beberapa keteragan yang disampaikan para ulama tentang makna ‘yataghanna bil qur’an’. Diantaranya adalah memperindah bacaan al-Quran. Karena itu, hadis di atas dijadikan anjuran untuk memperbagus suara ketika membaca al-Quran. dan juga hikmah membaca Al-Quran sangat banyak sekali.
YABI PEDULI
Layanan Donasi Berbagi anak Yatim
✅Rek BRI No : 0661-0100-1941-302
✅Rek BSI NO : 23230-02347
An Yayasan Azamta Bahagia Indonesia
✅GOPAY 0878-3140-4827
✅OVO 0878-3140-4827
✅ShopeePay 0878-3140-4827
✅Dana 0878-3140-4827
klik DONASI